Sensor gas adalah perangkat penginderaan yang mendeteksi keberadaan gas tertentu dalam rentang tertentu atau mengukur komponen gas secara terus-menerus. Sensor gas digunakan secara luas dan dapat digunakan untuk memantau polusi di lingkungan industri dan kehidupan.
Sensor gas banyak digunakan di tambang batu bara, industri kimia, pertanian, administrasi kota, medis, dan bidang lain yang memerlukan perlindungan. Sensor gas dapat digunakan untuk mendeteksi gas yang mudah terbakar, mudah terbakar, dan beracun, atau memantau konsumsi oksigen. Di beberapa perusahaan listrik dan industri manufaktur, sensor gas juga dapat digunakan untuk mendeteksi secara kuantitatif konsentrasi berbagai komponen dalam gas buang untuk menentukan emisi dan pembakaran gas berbahaya.
Sensitivitas sensor gas mengacu pada rasio perubahan keluaran sensor terhadap perubahan nilai yang diukur.
Ketahanan korosi: Ketahanan korosi sensor gas mengacu pada kemampuan sensor untuk menahan paparan fraksi volume tinggi dari gas target. Jika sejumlah besar gas beracun tiba-tiba dilepaskan, probe pemantauan sensor dapat terkorosi. Dalam hal ini, kesalahan pengoperasian sensor saat kembali ke kondisi kerja normal harus serendah mungkin. Biasanya, probe sensor harus mampu menahan 20 kali jumlah paparan gas normal, dan dalam kondisi kerja normal, penyimpangan sensor dan nilai koreksi positif harus sekecil mungkin.
Sensor gas dapat dibagi menjadi berbagai jenis menurut standar deteksi yang berbeda.
Jenis gas deteksi: sensor gas mudah terbakar, sensor gas beracun, sensor gas berbahaya, dll.
Metode pemasangan dan penggunaan, mereka juga dapat dibagi menjadi sensor portabel dan sensor tetap.
Metode pengumpulan pemantauan gas: sensor difusi, sensor inhalasi.
Sensor gas menurut prinsip deteksi: sensor termal, sensor elektrokimia, sensor magnetik, sensor optik, sensor gas semikonduktor, sensor kromatografi gas, dll.
Termasuk metana, hidrogen sulfida, karbon monoksida, karbon dioksida, dan lain sebagainya. Gas-gas ini dapat membahayakan organ dalam melalui sistem pernapasan, menghambat pertukaran oksigen pada jaringan atau sel, serta menimbulkan hipoksia jaringan dan keracunan sesak napas, sehingga disebut juga gas yang dapat menyebabkan sesak napas.
Seperti klorin, ozon, klorin dioksida, dan lain-lain. Setelah bocor, akan merusak sistem pernapasan manusia dan menyebabkan keracunan.
Bila gas yang mudah terbakar dan meledak bercampur dengan udara hingga proporsi tertentu, gas tersebut akan menyebabkan pembakaran atau bahkan ledakan jika terkena api terbuka, sehingga menimbulkan bahaya.
Jika Anda juga tertarik dengan Sensor Gas, atau memiliki permintaan pembelian,Silakan hubungi kami untuk mendapatkan penawaran terbaik!SKZ Tester berkomitmen untuk menyediakan alat uji berkualitas tinggi, dan produknya telah memperoleh berbagai sertifikasi internasional. Jangan ragu untuk menghubungi kami!
2024-10-29
2024-10-21
2024-10-19